"Pemberian informasi obat oleh tenaga kefarmasian dalam pelayanan swamedikasi sangat penting dalam mencegah terjadinya kesalahan pengobatan sehingga tercapai praktik swamedikasi yang rasional"
Penulis | Fina Aryani, Meiriza Djohari, Tiara Andhita |
Tahun Terbit | 2023 |
Ukuran | 15,5 x 23 cm |
Jumlah Halaman | ix+86 halaman |
ISBN | 978-623-09-5462-7 |
Pemberian informasi obat oleh tenaga kefarmasian dalam pelayanan swamedikasi sangat penting dalam mencegah terjadinya kesalahan pengobatan sehingga tercapai praktik swamedikasi yang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pemberian informasi obat oleh tenaga kefarmasian (apoteker dan TTK) pada swamedikasi gastritis di apotek se-Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasional/survei yang bersifat deskriptif analitik. Teknik pengumpulan secara concurrent menggunakan participant observation. Sampel adalah 90 tenaga kefarmasian di Kota Pekanbaru yang terdiri dari 45 apoteker dan 45 TTK yang diambil dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan bantuan pemeran standar sebagai pasien gastritis mengikuti skenario penelitian. Alat ukur penelitian menggunakan lembar check list PIO yang disusun berdasarkan PMK No. 73 dan 74 tahun 2016 kemudian penilaian PIO menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil uji statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara apoteker dan TTK dalam melakukan pemberian informasi obat dengan nilai p=0,000. Apoteker dan TTK melakukan pemberian informasi obat masih secara pasif atau hanya akan memberikan informasi ketika ditanya, dengan rincian apoteker memberikan informasi sebesar 46% (cukup baik) dan TTK sebesar 37% (kurang baik).